Surat Berharga Syariah Negara Ritel (Sukuk Ritel)
merupakan Surat Berharga Negara yang diterbitkan berdasarkan prisnsip syariah
sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset Surat Berharga Syariah
Negara, yang dijual kepada individu (ritel) atau perseorangan Warga Negara
Indonesia melalui Agen Penjual, dengan volume minimum yang ditentukan.
1. Skenario 1 (Harga Par)
Investor A membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp
10,000,000.00 dengan kupon 12% dan tidak dijual sampai jatuh tempo, maka hasil
yang diperoleh adalah :
Imbalan
|
= 12% x Rp 10,000,000.00 x 1/12
|
|
= Rp 100,000.00 setiap bulan sampai dengan jatuh tempo
|
|
|
Nilai Nominal saat jatuh tempo
|
= Rp 10,000,000.00
|
|
|
Total yang diperoleh saat jatuh tempo
|
= Imbalan + Nilai Nominal
|
|
= Rp 10,100,000.00
|
2. Skenario 2 (Harga Premium atau harga
sedang naik)
Investor B membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp
10,000,000.00 dengan kupon 12% dan dijual ke Pasar Sekunder dengan harga 105%,
maka hasil yang diperoleh adalah :
Imbalan
|
= 12% x Rp 10,000,000.00 x 1/12
|
|
= Rp 100,000.00 setiap bulan sampai dengan dijual
|
|
|
Capital Gain saat dijual
|
= Rp 10,000,000.00 x (105-100)%
|
|
= Rp 500,000.00
|
|
|
Nilai Nominal saat dijual
|
= Nilai Nominal + Capital Gain
|
|
= Rp 10,000,000.00 + Rp 500,000
|
|
= Rp 10,500,000.00
|
|
|
Total yang diperoleh saat dijual
|
= Imbalan + Nilai Nominal pada saat dijual
|
|
= Rp 10,600,000.00
|
3. Skenario 3 (Harga Discount atau harga sedang turun)
Investor C membeli Sukuk Ritel di Pasar Perdana sebesar Rp
10,000,000.00 dengan kupon 12% dan dijual ke Pasar Sekunder dengan harga 95%,
maka hasil yang diperoleh adalah :
Imbalan
|
= 12% x Rp 10,000,000.00 x 1/12
|
|
= Rp 100,000.00 setiap bulan sampai dengan dijual
|
|
|
Capital Loss saat dijual
|
= Rp 10,000,000.00 x (95-100)%
|
|
= - Rp 500,000.00
|
|
|
Nilai Nominal saat dijual
|
= Nilai Nominal + Capital Loss
|
|
= Rp 10,000,000.00 - Rp 500,000
|
|
= Rp 9,500,000.00
|
|
|
Total yang diperoleh saat dijual
|
= Imbalan + Nilai Nominal pada saat dijual
|
|
= Rp 9,600,000.00
|
Catatan :
·
Ilustrasi di atas belum memperhitungkan
biaya-biaya transaksi dan pajak.
· Transaksi penjualan di Pasar Sekunder
dengan asumsi penjualan terjadi pada saat pembayaran Imbalan,
sehingga tidak memperhitungkan accrued yang ada
(sumber Departemen Keuangan)